Kamis, 06 Oktober 2011

Bukti Ilmiah Tumbuhan Memiliki Jiwa


Ditulis oleh Pureinsight

tumbuhan
Kelompok Kerja Televisi Kao Hsiung, Taiwan, telah mewawancarai Dong Zhifang, Direktur pada Pusat Penelitian Kesehatan San Antonio, Universitas Texas, Amerika Serikat. Tema yang dibahas dalam wawancara itu adalah mengenai kesadaran jiwa, khususnya pada tumbuhan. Berikut ini adalah rekaman wawancara tersebut yang dimuat di Zhengjian.net:
Pembawa acara: Seiring dengan perkembangan ilmu pengetahuan terhadap penguraian DNA yang dikenal sebagai kode kehidupan --sandi rangkaian gen, kemiripan gen manusia dan gen tikus mencapai 99,9%, jauh lebih besar daripada rasio kemiripannya dengan kera yang 98%, secara berangsur-angsur ilmuwan telah menerima bahwa penyelidikan terhadap jiwa tidak bisa terbatas hanya pada sel tubuh, bahwa penyelidikan terhadap kesadaran yang relatif, artinya penyelidikan yang termasuk bagian lapisan jiwa di masa lalu, menjadi fokus baru gelombang penyelidikan selanjutnya. Kami merasa mendapat kehormatan dapat mengundang Tuan Dong Zhifang, Direktur Pusat Penelitian Kesehatan San Antonio, Universitas Texas, AS, untuk membicarakan beberapa soal menarik yang berhubungan dengan penelitian kesadaran jiwa.
Dong Zhifang: Gembira sekali bisa bertukar pikiran sejenak dengan semuanya melalui saluran ini tentang beberapa hal yang pasti sangat diminati banyak orang. Terutama adalah, penelitian terhadap kesadaran manusia yang belakangan ini semakin menimbulkan perhatian dari kalangan ilmuwan, bahkan masih banyak hasil penelitian yang mendapati bahwa tidak saja manusia, atau binatang lainnya, bahkan tumbuhan, juga memiliki aktivitas pemikiran yang tinggi. Ini kedengarannya seperti tidak masuk akal. Namun pada kenyataannya, semuanya adalah hasil penelitian ilmiah yang sesungguhnya. Maka kita gunakan kesempatan ini untuk menganalisa dan bertukar pikiran sejenak dengan semuanya tentang beberapa pandangan dan gejala pada segi ini.
cleve-backter

Makhluk Hidup Bertaraf Tinggi

Meskipun sejumlah besar orang mengetahui dan cukup memahami masalah dari segi ini, seperti misalnya, tumbuhan memiliki pemikiran, atau bisa mengadakan kontak dengan manusia, memiliki hubungan jiwa ini, tetapi masih banyak orang merasa bahwa ini adalah hal yang tidak mungkin, tumbuhan kan tidak memiliki otak besar, bagaimana mungkin bisa memiliki aktivitas pemikiran taraf tinggi manusia? Ada beberapa ilmuwan dan peneliti berpendapat: Meskipun sejumlah besar percobaan pada segi ini yang pada saat dimulai mendapati bahwa sebenarnya tumbuhan memiliki beberapa reaksi jiwa yang demikian, namun banyak sekali percobaan tidak bisa diulang kembali, sehingga masalah ini pada aspek penting dunia ilmiah selalu tidak bisa secara sungguh-sungguh diperhatikan. Sejumlah besar isi, dan sejumlah besar bidang hanyalah termasuk suatu kondisi ilmu pengetahuan yang tumbuh, dan masih banyak perdebatan.
Mungkin masih banyak cerita pada segi penemuan ini yang kemungkinan masih belum begitu dipahami oleh Anda semua, saya ingin lebih dulu memberikan beberapa contoh sederhana. Kini, dunia ilmu pengetahuan menemukan bahwa tumbuhan juga memiliki aktivitas pemikiran taraf tinggi, satu penemuan yang paling terkenal, yang pengaruhnya juga lebih besar adalah di tahun 1960-an, seorang ahli elektronik CIA Amerika, ia bekerja di bidang tes kebohongan, yaitu menggunakan dua kutub instrumen elektrik yang disambungkan ke tubuh manusia, melalui garis lengkung instrumen elektronik, menganalisa sikap mental manusia. Pada awalnya ia sama sekali bukan bekerja sebagai peneliti tumbuhan, penelitian terhadap jiwa tumbuhan sama sekali berasal dari suatu kebetulan. Ketika pada tahun 1966, suatu hari, ia menyiram air di taman rumahnya, menyiram air pada tumbuhan, dan pada saat itu tiba-tiba terdorong oleh hati ia berpikir: Saya menghubungkan alat deteksi kebohongan pada tumbuhan, melihat-lihat bisa bagaimana reaksinya? Begitulah, ia benar-benar menghubungkan alat deteksi kebohongan ke tumbuhan, kemudian ia menyiram air pada tumbuhan.
lie-detector
Hasil yang muncul malah membuatnya terkejut, karena garis lengkung elektrik yang ditampilkan alat elektronik ini, tidak seperti dugaannya demikian pada awalnya, artinya bukan oleh karena air yang menimbulkan resistansi lalu mengurangi gejalanya. Sebaliknya didapati garis lengkung elektrik mengarah ke bawah, bahkan melukiskan serangkaian garis lengkung berbentuk gergaji yang rumit. Karena ia sendiri bekerja sebagai peneliti jiwa manusia, ia tahu saat orang sedang gembira akan ada reaksi seperti ini, maka saat ia mengetahuinya kemudian merasa sangat gembira, ia merasa bilamana sebatang tumbuhan bisa bereaksi ketika disirami air, tentunya itu adalah reaksi manfaat positif bagi tumbuhan. Ia sangat gembira, ingin ke jalan raya dan berteriak: Tumbuhan memiliki perasaan, dan punya pikiran!

Semakin Banyaknya Temuan Ilmiah

Setelah itu, peristiwa tersebut lalu diumumkan. Sejumlah besar orang tidak percaya, di antaranya termasuk seorang doktor kimia yang bekerja sebagai peneliti kimia sebuah perusahaan perdagangan Amerika, namanya Michael Fork. Orang ini tidak percaya, merasa terlalu fantastis, lalu ia sendiri membuat percobaan, dan hasilnya terjadi perubahan 180 derajat pada sikapnya, yang semula menentang berubah menjadi pendukung, karena ia mendapati memang benar tumbuhan mempunyai reaksi kesadaran terhadap sejumlah besar sinyal atau isyarat. Belakangan, Barker Stealth mengadakan serangkaian penelitian pada segi yang berhubungan dengan jiwa tumbuhan, dan penelitiannya ini kemudian pada sekitar tahun 1973, disimpulkan oleh Peter Tompkins dalam sebuah buku, namanya "Kegaiban Jiwa Tumbuhan", buku tersebut telah mengumpulkan beberapa gejala dan sejumlah besar penelitian Barker Stealth yang berhubungan dengan botani.
Seperti contoh misalnya: Suatu ketika, Barker Stealth ingin melihat bagaimana reaksi tumbuhan terhadap pembunuhan makhluk berjiwa, ia lalu merancang sebuah instrumen, dan merancang sebuah percobaan, secara rutin setiap beberapa saat ia akan memasukkan ikan dan udang hidup ke dalam air limbah. Kemudian, ia menempatkan beberapa batang tumbuhan di tempat tersebut, agar mereka bisa melihat segalanya. Sehari kemudian, ia bolak-balik mengumpulkan catatan tersebut dan mendapati, bahwa ketika waktu ikan dan udang hidup dilemparkan ke dalam air limbah dan mati, tumbuhan akan memberikan reaksi perubahan garis lengkung yang sengit, ia memang benar-benar telah melihat segalanya, dan bahkan memberikan reaksi. Anda tidak perlu peduli apakah tumbuhan melihat semua itu melalui sistem saraf, atau melalui saluran apa, menurut penalaran ilmu pengetahuan sekarang, tumbuhan tidak memiliki sistem saraf, namun ia telah memberikan reaksi. Meskipun gejala tersebut ditunjukkan di sana, bagaimana penjelasannya merupakan sebuah persoalan lain.
Sebuah percobaan lainnya, adalah menyuruh seorang siswanya menginjak hancur sebatang tumbuhan di depan sebatang tumbuhan lainnya, kemudian ia menyuruh siswanya itu berbaur di antara sekelompok siswanya, mengenakan topeng, dan mengenakan pakaian yang sama, lalu satu demi satu berjalan di hadapan tumbuhan tersebut. Saat siswa yang menginjak tumbuhan itu berjalan di hadapan tumbuhan, tumbuhan yang hidup itu akan memberikan reaksi yang hebat, ia merasa tegang, ia tahu orang itulah yang telah menginjak-injak tumbuhan, dan ia merasa sangat takut.

Karakteristik yang tidak Dapat Diulang

Kegemparan yang ditimbulkan setelah beberapa contoh ini diumumkan sangatlah besar, sejumlah besar ilmuwan juga pernah membuat beberapa percobaan yang serupa, ada yang hasilnya cukup baik, seperti misalnya Michael Fork yang sebelumnya disinggung di atas, ia akhirnya menjadi seorang pendukung, menganggap bahwa tumbuhan mempunyai pikiran. Namun, juga ada beberapa percobaan yang tidak bisa diulang kembali, dan orang yang bekerja di bidang ilmiah pasti tahu, bahwa percobaan yang dapat diulang kembali adalah mengemukakan sebuah standar yang sangat penting terhadap bukti yang bisa meyakinkan orang. Percobaan yang Anda lakukan telah Anda lakukan sendiri, bila orang lain yang melakukan menurut cara yang sama, secara logika, semestinya bisa melakukannya, ini adalah sebuah prinsip percobaan ilmu pengetahuan sekarang.
Namun, terdapat banyak sekali percobaan yang tidak dapat diulang kembali, tidak saja percobaan Barker Stealth, terdapat sejumlah besar percobaan kesadaran yang berhubungan dengan manusia atau tumbuhan, sebenarnya banyak sekali ilmuwan Rusia maupun ilmuwan Barat mengalami hal yang demikian. Dan masih ada lagi sejumlah topik hangat lainnya, seperti misalnya, manusia memiliki kemampuan berfirasat, bahkan beberapa kemampuan supernormal lainnya, terdapat banyak sekali percobaan yang tidak bisa diulang kembali, karenanya hal tersebut kemudian menyebabkan sejumlah besar orang tidak percaya, menganggap bahwa hal-hal tersebut bukan yang sesungguhnya? Namun, terhadap masalah ini, saya berpikir demikian, yaitu gejalanya terletak di sana, seperti misalnya, ketika ikan dan udang hidup dilemparkan ke dalam air limbah, lalu tumbuhan akan memberikan reaksi, ini adalah sebuah gejala, dan merupakan sebuah hasil percobaan. Hasilnya adalah bahwa tumbuhan memang benar-benar telah merasakannya, meskipun tidak punya mata, tidak ada otak besar, juga tidak memiliki sistem saraf yang kita anggap organ tubuh, lalu bagaimana menjelaskannya? Dan bagaimana pula mempertimbangkan gejala ini!
Selanjutnya, di manakah letak alasannya terhadap percobaan ilmuwan yang tidak bisa diulang kembali itu? Ini adalah soal kedua yang ingin saya bicarakan. Saya pikir, saat Anda hendak menyelidiki reaksi jiwa yang berhubungan dengan jiwa maupun sebuah obyek, ia mempunyai sebuah daerah pada sejumlah besar bidang penelitian sekarang yang tidak sama dengan kita, seperti misalnya, penelitian ilmu jiwa adalah ilmu jiwa manusia, semua orang tahu bahwa manusia mempunyai jiwa. Lalu, penelitian ilmu jiwa manusia, sebuah contoh misalnya, saya berikan sebuah contoh pada Anda semua, semua pasti tahu, kisah "ada serigala datang", lalu Anda sekarang berkata terhadap sekelompok orang dan berteriak: "ada serigala datang", serigala datang! Lalu rombongan orang itu menghampiri, dan ternyata tidak ada serigala, kemudian pulang kembali. Kemudian Anda berteriak lagi: ada serigala datang, serigala datang! Mungkin orang-orang itu tidak akan datang menghampiri. Semua orang pasti tahu kisah tentang serigala ini, namun pada sinyal yang sama ini, saat mengambil sikap dan mengatasi bahwa "serigala telah datang", malah mendapat hasil yang berbeda, artinya bahwa reaksi yang diberikan orang-orang terhadap sinyal "serigala telah datang" ini, reaksi yang diberikannya adalah reaksi yang tidak dapat diulang kembali. Lalu apakah itu berarti bahwa penelitian ilmu jiwa manusia lantas tidak bisa dijalankan? Atau manusia tidak memiliki jiwa lagi? Jelas bukan. Manusia memiliki jiwa, namun jiwa manusia tentu saja tidak bisa diulang kembali menurut kisah "serigala telah datang" tersebut.
tumbuhan

Ciri Khas Percobaan Jiwa: Komunikasi

Saya pikir dalam hal ini ketika menyelidiki jiwa tumbuhan mungkin menghadapi hal yang sama, yaitu bahwa tumbuhan memiliki jiwa, jika ia memiliki jiwa, maka ketika kita merencanakan suatu percobaan, metode percobaan dalam rancangan ini harus dipertimbangkan, sebab sejumlah besar ilmuwan kita saat merancang percobaan, prosedurnya adalah suatu penyelidikan terhadap suatu benda yang tidak berjiwa, tidak memiliki kesadaran, dan juga tidak memiliki memori untuk menelitinya. Seperti misalnya, saat kita melakukan percobaan ilmiah, merancang sebuah proses percobaan, hari ini Anda melakukannya menurut proses percobaan, dan esoknya saya juga melakukannya menurut proses percobaan, kita tidak pernah memikirkan ketika untuk kedua kalinya kita melakukannya menurut proses percobaan, sel itu bisa tidak akan bekerja sama dengan kita, kita tidak pernah bisa berpikir demikian, kita menganggap bahwa ia tidak memiliki kesadaran. Maka, apa yang hendak kita perbuat padanya dapat kita lakukan sekehendak kita, bagaimanapun percobaan yang ingin kita lakukan, kita merasa instrumen percobaan tidak mungkin sama seperti manusia memiliki keaktifan, bersediakah ia bekerja sama dengan kita? Sama sekali tidak pernah ada hal demikian.
Namun, percobaan Barker Stealth telah mengemukakan soal yang demikian, yaitu tumbuhan kemungkinan memiliki pikiran. Jika demikian halnya, maka telah membawa sebuah soal, yakni apakah orang lain mau atau tidak bekerja sama dengan Anda, dan jika Anda ingin melakukan percobaan harus menyelidiki sejenak bersamanya, ketika Anda melakukan percobaan dengan menggunakan metode yang sama, maka besar kemungkinan orang lain tidak akan memberikan reaksi yang sama. Seperti misalnya, manusia juga mempunyai reaksi yang demikian, umpamanya rasa sakit, jika sakitnya sudah tak tertahankan sehingga hilang reaksinya, maka pada tumbuhan adalah pada saat pertama kali melihat gejala bahaya, ia memperlihatkan reaksi ketakutan yang sangat sengit, lalu ketika melihat gejala kedua kalinya, ia telah mengetahuinya, dan mungkin tidak akan ada lagi reaksi yang serupa. Oleh karena itu, saat ia memiliki reaksi psikologis, sejumlah besar metode penelitian pada dirinya sendiri terjadi perubahan, dan apabila dalam pemikiran kita tidak dapat menyadari hal ini, tidak bisa lebih lanjut mempertimbangkan hal ini, maka tidak ada bedanya seperti sebuah peribahasa China yang mengatakan: "Yuan mu qiu yu", apakah artinya? Maksudnya Anda sekarang ingin mencari ikan, tetapi Anda malah memanjat ke atas pohon mencarinya, sebab dulu kita hanya terbiasa memanjat ke atas pohon memetik buah untuk makan. Jika demikian, masalahnya sekarang adalah masalah baru yang telah dikemukakan, artinya metode penyelidikan dan keseluruhan pemikiran semuanya harus mengalami sebuah perubahan.

Sayuran dan Buah-Buahan Bisa Menjerit Ketika Dipotong

Baru-baru ini ilmuwan Jerman mengumumkan, bahwa menurut hasil penelitian mereka, sayur-mayur dan buah-buahan bisa menjerit ketika diiris atau dipotong, lagi pula suara jeritan buah-buahan tajam dan panjang, dan bunga juga bisa berteriak menangis ketika diinjak.
Hasil penelitian mendapati, bahwa ketika daun atau tangkai tumbuhan dipotong, tumbuhan bisa mengeluarkan gas yang mengandung etilena, dan melalui gas inilah mereka mengekspresikan penderitaan mereka. Di atas dasar-dasar inilah ilmuwan-ilmuwan tersebut menemukan cara mendengar suara tumbuhan. Mereka menggunakan berkas cahaya sinar laser membombardir molekul etilena menghasilkan gelombang suara, kemudian menggunakan pesawat penerima suara laser menerima gelombang-gelombang suara tersebut. Dengan demikian mereka dapat mendengarkan suara tumbuhan.
Seorang doktor yang turut meneliti dari Universitas Bonn mengatakan bahwa jika derita yang dialami tumbuhan semakin besar, maka sinyal atau informasi yang didapat juga semakin kuat. Seorang peneliti pernah menerima "teriakan" sebuah ketimun yang tampaknya normal. Awalnya, ia sangat bingung, namun setelah melalui pemeriksaan yang cermat, ditemukan bahwa itu adalah sebuah ketimun yang telah ditumbuhi jamur. Peneliti berpendapat, bahwa temuan itu mungkin sangat berarti bagi petani yang menanam sayur, tumbuh-tumbuhan dan buah-buahan, karena kalau mereka bisa mendengarkan suara semacam itu setiap saat menemukan masalah tumbuh-tumbuhan, itu akan menghasilkan tanaman sayuran dan buah-buahan yang lebih baik.
tumbuhan

Daya Ingat Tumbuhan

Ilmuwan dari Universitas ke lan meng, Perancis Marry Tessyph, beberapa tahun lalu, dengan menggunakan bunga kalendula mengadakan serangkaian percobaan membuktikan bahwa tumbuhan memiliki daya ingat.
Terlebih dahulu ia mengambil 2 pot bunga kalendula, pada tahap mereka baru saja bertunas, ia menusuk sebuah lubang kecil dengan jarum di atas daun sisi kiri bunga kalendula, serta membuang daun dan tunas pucuk bunga. Selanjutnya, Marry mengadakan percobaan lagi, dan kali ini ia memilih menggunakan bunga kalendula lagi, dan secara berturut-turut menusuk 2 kali dengan jarum.
Ilmuwan ini berpendapat, bahwa daya ingat tumbuhan dibagi dalam dua jenis: ingatan jangka panjang dan pendek. Di bawah prasyarat tertentu, ingatan jangka panjang tumbuhan lebih kuat dibanding ingatan jangka pendek. Percobaan Marry merupakan hal yang baru dan aneh, namun dunia ilmu pengetahuan tidak berhenti dihadapan percobaannya, masih harus mengadakan percobaan yang lebih banyak, karena bagaimana caranya tumbuhan mempertahankan ingatan ini? Apakah mereka memiliki sistem saraf? Ini semua merupakan teka-teki atau misteri yang belum terpecahkan.

Sistem Indera tanpa Otak

Banyak orang mengira tumbuhan tidak memiliki otak besar, tidak ada saraf, lalu dari manakah pemikirannya? Saya tunjukkan beberapa contoh pada Anda semua, kesadaran dan pemikiran manusia besar kemungkinan berdasarkan pengenalan yang umum atas ilmu pengetahuan kita sekarang, menganggap berasal dari otak besar, sebab kita memiliki otak besar, maka bisa berpikir, dan karena memiliki sistem saraf, maka memiliki kemampuan merasakan. Namun, ada juga sejumlah besar temuan secara klinis yang saling bertentangan dengan pengenalan demikian, atau tidak bisa menjelaskan pengenalan sekarang. Seperti misalnya, secara medis, semua tahu, terkadang anak yang baru lahir ada yang tidak memiliki otak, artinya ia dilahirkan tanpa otak, suatu yang cacat, suatu janin yang cacat. Anak seperti ini tidak bisa hidup, segera akan meninggal. Namun, juga ada faktor kemanusiaan, dan bahkan beberapa faktor lainnya, semua orang berusaha semampunya mempertahankan jiwanya beberapa waktu, artinya ada beberapa contoh kasus ini.
Ada sebuah contoh di Inggris, yaitu ketika mempertahankan kehidupan seorang anak tanpa otak di dalam ruang laboratorium, didapati bahwa meskipun ia tidak punya otak, namun bisa memperlihatkan beberapa reaksi pemikiran yang sama dengan manusia normal. Seperti misalnya, Anda menonton sebuah drama komedi di televisi, semua orang tertawa, mulut anak tanpa otak ini juga tersenyum menyeringai, bagaimana ia bisa tahu bahwa itu adalah drama komedi? Ia kan tidak berotak. Contoh yang serupa banyak sekali, tidak hanya satu. Ada sebuah contoh lagi, adalah seorang yang inteligensinya sangat tinggi, mungkin ia seorang jenius bidang ilmu pasti, kemudian ilmuwan menyelidiki otak besarnya, dan didapati otak besarnya juga cacat bentuknya, bahkan di bawah otak utama, yaitu di lapisan kulit otak, tidak ada susunan otak manusia yang normal. Namun, inteligensinya malah lebih tinggi daripada manusia normal. Selain itu, ada beberapa contoh lainnya, yaitu ada beberapa yang idiot dan inteligensinya lamban, bakatnya pada segi tertentu jauh melampaui orang normal, apakah hal-hal ini merupakan gambaran bahwa antara kesadaran dan kemampuan inteligensi hanyalah dibatasi oleh segaris benang di antara otak besar manusia, telah memberikan sebuah tantangan bagi pengertian manusia.
Kemungkinan besar kesadaran manusia, termasuk kemampuan bahasa dan kemampuan pikiran manusia, belum tentu semuanya dikendalikan oleh otak besar. Bahkan sebuah contoh baru-baru ini di majalah Times tahun 2001 juga memberitakan, bahwa di Amerika ada seorang peneliti yang meneliti sindrom parkinson dan demensia penuaan dini, fokusnya ditujukan pada biarawati di biara, karenanya ia berdiskusi terlebih dahulu dengan biarawati tersebut, dan di bawah kondisi bersedia bekerja sama dengannya, (sebab penelitian ilmu jiwa harus demikian). Biarawati-biarawati itu dengan sukarela memberikan otak besarnya setelah meninggal untuk diteliti. Akibatnya, peneliti mendapati sebuah hasil yang menakjubkan, pada umumnya semua tahu demensia usia lanjut, orang yang menderita penyakit ini hilang ingatan, hilang pengertian dan secara perlahan-lahan kehilangan kemampuan pemikiran manusia normal. Orang-orang yang mengidap gejala penyakit ini jika dilihat dari pembedahan, ditemukan sel saraf otaknya membelit menjadi satu, artinya otak besar mulai menyusut, mulai berubah bentuk, artinya ada sarang penyakit, akibat menyusutnya otak besar. Namun, terhadap biarawati-biarawati tersebut banyak yang hidup sampai seratus tahun lebih, dalam kondisi normal pikiran sangat jernih, kesadaran sangat jernih, dan bahasa juga sangat lancar, ekspresinya seperti orang yang berusia 60-70 tahun.
Setelah meninggal, ketika membedah otak besar, didapati otak mereka, dilihat dari susunan murni sama sekali tidak lebih baik dibanding otak orang yang mengidap sindrom parkinson yang sesungguhnya, artinya otaknya sudah seperti gumpalan kapas, sudah berantakan. Namun, saat orang ini hidup malah sedikit pun tidak ditemukan adanya gejala pernyakit demensia usia lanjut. Jika demikian, lalu dari manakah asal kecerdasan, daya ingat, dan kemampuan bahasanya? Sejumlah besar ilmuwan di dunia Barat sedang meneliti masalah ini.

Sistem Indera Perlu Otak dan Saraf ?

Ada sejumlah besar penelitian masalah ini, misalnya pengalaman menjelang ajal, dikatakan pasien yang mengidap penyakit jantung, jantungnya sudah tidak berdenyut lagi, gelombang listrik otak juga telah berhenti, namun akhirnya tertolong kembali. Namun, orang-orang ini terus mengingat kembali beberapa hal ihwal mereka setelah meninggal, bahkan melihat bagaimana dokter berusaha menyelamatkan mereka. Bahkan banyak orang yang meninggalkan kamar, pergi ke tempat lain, yang dilihatnya adalah nyata dan benar, akan tetapi pada saat itu gelombang listrik otaknya telah berhenti, tidak ada lagi aktivitas pikiran pada otak, bagaimana bisa ada gejala-gejala yang demikian?
Kenyataan ini telah mengemukakan sebuah masalah yang sama, yaitu pikiran manusia belum tentu bergantung pada otak besar. Jika demikian, kita kembali lagi pada masalah yang pertama, tumbuhan tidak memiliki otak besar, tidak ada sistem saraf, namun ini tidak bisa dijadikan sebagai alasan pasti untuk menyangkal bahwa ia memiliki pikiran. Terbukti bahwa gejalanya sudah ada di sana, tumbuhan memiliki reaksi terhadap sejumlah isyarat luar. Namun, reaksinya ini kemungkinan besar bukan bekerja seperti suatu sistem yang sudah kita pahami sekarang yaitu dari sistem saraf sampai ke sistem otak besar, sangat besar kemungkinan ada sistem lainnya, yaitu bentuk eksistensi materi yang tidak kita ketahui.
Sebuah contoh yang sangat nyata, semua orang pasti tahu, meridian dan pembuluh sekunder, dan semua orang juga tahu bahwa manusia memiliki dua macam ini, namun pembedahan sekarang malah tidak mampu menemukan adanya meridian dan pembuluh sekunder, akan tetapi tak seorang pun menyangkal eksistensi meridian dan pembuluh sekunder. Lalu, bentuk eksistensi materi yang bagaimanakah itu? Ini adalah sebuah hal yang sudah diketahui umum, adalah masalah yang tidak mampu dijelaskan secara ilmiah. Tidaklah bisa dikarenakan pembedahan tidak dapat melihat meridian lantas tidak mengakui eksistensi meridian dan pembuluh sekunder. Sama juga dengan pikiran, maka dari itu, jika kita benar-benar berani untuk membayangkan sejenak, sangat mungkin ada materi lainnya selain saraf otak besar, kita sekarang tidak dapat mengamati materi yang telah membentuk tubuh manusia. Seperti misalnya, meridian dan pembuluh sekunder merupakan sebagian di antaranya, namun mungkin juga ada otak besar dalam suatu bentuk lainnya, mungkin bukan dinamakan otak besar, mungkin adalah aktivitas pikiran manusia dengan bentuk eksistensi meridian dan pembuluh sekunder, yang juga menyandang fungsi kesadaran manusia.

Percobaan yang Perlu Komunikasi

Jika demikian, tumbuhan mungkin memiliki bagian benda tersebut, seperti penelitian akhir-akhir ini menemukan bahwa tumbuhan juga memiliki sistem meridian manusia, bahkan saat dideteksi, reaksi yang diresponsnya sama dengan meridian manusia, jadi semua benda-benda itu membuat kita menyadari bahwasannya saat kita meneliti masalah-masalah tersebut, kita seyogianya mempunyai sebuah sudut pandang yang baru untuk melihat masalah tersebut, lalu bagaimana mengadakan penelitiannya? Pada penelitian kesadaran yang kita lakukan terhadap tumbuhan, sama seperti ketika Anda hendak mengadakan penelitian psikologi manusia, terlebih dahulu Anda harus meminta bekerja sama dengan orang lain, jika orang tidak bersedia bekerja sama dengan Anda, maka percobaan Anda mustahil dapat dilakukan. Ketika mengadakan percobaan tumbuhan, apakah kita juga telah mempertimbangkan seyogianya meminta untuk bekerja sama? Berusaha semaksimal mungkin mengadakan komunikasi dengan tumbuhan, supaya ia bisa bekerja sama dengan baik untuk percobaan kita, tentu saja ini kedengarannya seperti dongeng anak-anak, bagaimana Anda berkomunikasi dengan tumbuhan?
Sebenarnya dalam sejarah memang benar-benar ada orang yang dapat berkomunikasi dengan tumbuhan, pada abad silam, kurang lebih tahun 1890, di Amerika muncul seorang pedagang bunga aneh, di dalam sebuah daftar bunga dan tumbuh-tumbuhan yang dijualnya, terdapat berbagai macam jenis bunga dan tumbuh-tumbuhan, di antaranya banyak bunga yang secara alami tidak tumbuh melalui penanaman silang atau pencangkokan. Buah yang bersemi pada tumbuhan tersebut sebagian asam dan manis, daun yang tumbuh aneka ragam bentuknya, lalu bagaimanakah pedagang bunga itu menyediakan bunga-bunga dan tumbuhan tersebut? Ia mengatakan: "Saya berkomunikasi dengan tumbuhan, meminta bagaimana bentuk pertumbuhan tumbuhannya." Maka tumbuhannya akan tumbuh sebagaimana yang diharapkan, ini kedengarannya sangat aneh, dan setelah itu orang lain juga tidak mampu mengulang apa yang dilakukannya, hanya dia yang sanggup melakukannya.
Masalah-masalah ini secara ilmu pengetahuan masih belum terpecahkan, saya pikir kita semestinya menaruh sebuah pemikiran yang terbuka, artinya jangan dikarenakan ada beberapa benda yang tidak dapat kita pahami sekarang, lalu menyangkal kenyataan tersebut? Kita sebagai manusia melakukan hubungan persahabatan, ketika kita meminta orang berbuat sesuatu, terkadang Anda pergi ke sana untuk memohon, mungkin semua orang pernah mengalami hal seperti ini. Anda pergi memohon orang itu dan berhasil memintanya untuk bekerja sama, namun jika orang lain yang meminta mungkin tidak akan berhasil memintanya untuk bekerja sama, lalu contoh sebelumnya yang dibicarakan di atas, yaitu: apakah pada perawatan bunga-bunga dan tumbuhan juga terdapat persoalan yang sama, dan tentu saja semua ini merupakan beberapa soal yang saya pertimbangkan akhir-akhir ini, dan di sini saya memanfaatkan kesempatan ini untuk bertukar pandangan dengan Anda semua, semoga bisa memperluas pemikiran manusia. Sebetulnya, banyak hal yang jika direnungkan dari sudut lain, terdapat sejumlah besar hal yang sebenarnya tidak sulit untuk dipahami, semuanya masuk akal, sayangnya penelitian arus utama ilmu pengetahuan kita sekarang masih belum secara sungguh-sungguh memberi perhatian terhadapnya. Namun seiring dengan pengejaran manusia yang tiada henti terhadap pengetahuan, saya pikir suatu saat nanti, semua masalah ini akan mendapatkan jawaban yang memuaskan (Erabaru/lim)

Jumat, 17 Juni 2011

Desain Warna pada Tanaman


Desain Warna pada Tanaman
Tanpa melakukan perenungan, manusia tidak akan dapat melihat karakteristik makhluk hidup yang menakjubkan di sekelilingnya. Selama dia tidak berpikir tentang bagaimana seekor kupu-kupu dengan selaput sayapnya terbang, bagaimana bunga-bunga yang dilihatnya memiliki warna yang demikian beraneka ragam, bagaimana ujung ranting pohon setinggi ratusan meter bisa tetap hijau, manusia tidak dapat memahami seluk-beluk hal-hal tersebut. Bahkan cita rasa seni luar biasa pada sekuntum bunga mungkin tidak dapat menarik perhatiannya.
Akan tetapi, sebagaimana telah diuraikan dalam buku ini, cita rasa seni yang sempurna tampak jelas pada semua makhluk hidup, dari serangga sampai burung, dari tanaman sampai makhluk laut. Jelas sudah bahwa cita rasa seni ini milik Allah, Sang Maha Pencipta semua makhluk hidup.
Mari kita sejenak berpikir tentang tetumbuhan, buah-buahan, sayur-mayur, bunga-bungaan dan pepohonan. Tanam-tanaman, yang masing-masing memiliki warna, wangi dan rasa berbeda, adalah bukti dari cita rasa seni Ilahi dalam penciptaan. Setiap tanaman yang Anda lihat di sekeliling Anda, atau Anda ketahui dari buku-buku, memiliki warna dan pola yang eksklusif untuk jenisnya sendiri. Masing-masing memiliki proses reproduksi berbeda. Proporsi nektar yang mereka kandung dan wewangian mereka juga berbeda. Marilah kita berpikir tentang bunga mawar. Ada yang merah, putih, kuning, oranye, merah muda, bertepi putih, dwi-warna, dan bahkan mawar dengan warna-warni seperti gelombang. Tentu saja, adalah kebutaan nyata bagi seseorang yang melihat semua ini namun tidak merasakan kekaguman dan tidak melihat kekuasaan tak terbatas dari Allah, Sang Maha Pencipta semua bunga ini. Dalam Al Quran, Allah merujuk kepada mereka yang gagal menghargai bukti-bukti penciptaan yang mereka lihat sebagai berikut:
"Dan banyak sekali tanda-tanda (kekuasaan Allah) di langit dan di bumi yang mereka melaluinya, sedang mereka berpaling daripadanya. Dan sebagian besar dari mereka tidak beriman kepada Allah, melainkan dalam keadaan mempersekutukan Allah (dengan sembahan-sembahan lain)." (QS. Yusuf, 12: 105-106)
Pernahkah Anda Berpikir Mengapa Tanaman Berwarna Hijau?
Sebagaimana telah jelas terlihat, warna-warna yang umum dalam dunia tanaman adalah hijau atau nuansa warna hijau. Klorofil (zat hijau daun) adalah bahan utama yang menghasilkan warna hijau. Klorofil, suatu bahan yang sangat penting, adalah sebuah pigmen yang terkandung dalam kloroplas yang tersebar dalam sitoplasma (cytoplasm) sel-sel tanaman. Pigmen-pigmen ini menyerap cahaya yang berasal dari matahari dengan mudah, tetapi hanya memantulkan warna hijau. Selain memberi warna hijau pada daun, hal ini juga menyebabkan terpenuhinya kelangsungan sebuah proses yang sangat menentukan, yang dikenal dengan nama "fotosintesis".
Dalam fotosintesis, tanaman memanfaatkan sinar matahari, yang terdiri dari kombinasi berbagai warna. Salah satu sifat warna-warna dalam sinar matahari yang terpenting adalah bahwa tingkat energi mereka berbeda satu sama lain. Ragam warna ini dinamakan spektrum, yang diperoleh dari pembiasan warna dalam sebuah prisma misalnya, mempunyai warna merah dan kuning di ujung yang satu, dan biru dan ungu pada ujung lainnya. Warna dengan tingkat energi paling tinggi adalah warna pada ujung biru spektrum tersebut.
Perbedaan tingkat energi warna sangat penting bagi tanaman, karena mereka memerlukan sejumlah besar energi untuk melangsungkan fotosintesis. Untuk itu, selama fotosintesis berlangsung, tanaman menyerap cahaya matahari dengan tingkat energi tertinggi di sekitar ujung ultraviolet dari spektrum, yaitu violet dan biru, dan juga warna sekitar ujung inframerah (panas) dari spektrum, yaitu merah, oranye dan kuning. Daun melakukan semua proses ini melalui pigmen klorofil yang terdapat dalam kloroplas.52
Agar tanaman dapat melakukan fotosintesis, tingkat energi partikel cahaya yang diserap oleh klorofil harus mencukupi. Proses fotosintesis dimulai saat tanaman, dengan energi yang diterimanya dari partikel sinar, menguraikan molekul air menjadi molekul oksigen dan hidrogen. Hidrogen bereaksi dengan karbon dalam gas karbondioksida untuk membentuk getah, yang penting bagi kelangsungan hidup tanaman. Dengan kata lain, tanaman memproduksi makanannya sendiri. Di sisi lain, oksigen yang tidak terpakai, dilepaskan ke udara. Sebagian besar oksigen dalam atmosfer yang kita hirup diproduksi dengan cara seperti itu.
Proses fotosintesis pada tanaman menghasilkan karbohidrat, salah satu sumber makanan utama bagi makhluk hidup lain. Zat yang dihasilkan selama proses fotosintesis sangat penting baik bagi tanaman itu sendiri, maupun bagi binatang dan manusia, karena tanaman adalah sumber makanan utama bagi semua makhluk hidup di bumi.
Sebagaimana telah kita pahami, selain memberikan penampilan estetis, warna hijau pada tanaman juga sangat menentukan bagi kelangsungan hidup tanaman dan makhluk hidup lainnya. Allah menciptakan zat klorofil sebagai sumber makanan bagi tanaman dan semua makhluk hidup lainnya.
Kurva terputus-putus dan solid berwarna putih di bawah ini menggambarkan spektrum absorpsi klorofil a dan b. Kurva hitam di atas menggambarkan efektivitas pelbagai panjang gelombang cahaya dalam menguatkan fotosintesis. Angka-angka menunjukkan betapa miripnya spektrum absorpsi kombinasi klorofil a dan b dengan spektrum kerja fotosintesis. 51

Bagaimana Aneka Warna Muncul pada Tanaman?
Seperti telah disinggung sebelumnya, warna yang dipantulkan oleh setiap objek tergantung kepada molekul pigmen yang terkandung dalam objek tersebut. Molekul pigmen dasar pada tanaman hijau adalah zat "klorofil" seperti dinyatakan sebelumnya. Selain itu, ada pigmen yang menghasilkan warna lain pada tanaman, dan jenis pigmen yang berbeda ini memberikan keanekaragaman warna luar biasa seperti yang kita lihat pada tanaman.
Sebagai contoh, selain klorofil, pada tanaman juga ada pigmen karotenoid. Beberapa jenis pigmen ini, seperti yang telah kita uraikan secara terperinci, berwarna kuning dan memberi warna pada bonggol jagung, lemon, goldenrod dan bunga matahari. Karotenoid lain cenderung berwarna merah daripada kuning; ini ditemukan pada bit, tomat, mawar, dan wortel. Karotenoid juga hadir pada daun yang hijau. Orang lalu bertanya-tanya: kenapa dedaunan tidak terlihat merah, kuning atau oranye melainkan hampir semuanya bernuansa hijau? Alasannya adalah karena warna hijau pada klorofil demikian kuat sehingga warna lain tidak terlihat.53
Namun demikian, perubahan terjadi pada musim gugur. Karena siang hari semakin pendek, tanaman berhenti membuat klorofil, dan kekuatan pigmen yang menghasilkan warna hijau berkurang, akibatnya warna hijau pada daun memudar. Karotenoid, sekarang terlihat, membuat daun berwarna coklat, kuning dan merah.
Juga pada musim gugur, sekelompok pigmen yang bernama "anthocyanins" terbentuk pada lapisan terluar daun-daun tertentu. Pigmen-pigmen ini, yang berwarna merah terang dan biru, bergabung dengan lainnya untuk memberi warna merah tua dan ungu pada daun seperti yang kadang-kadang kita lihat.54
Informasi tentang semua pigmen yang memberi warna pada tanaman diatur dalam DNA tanaman tersebut. Untuk itu, suatu spesies tanaman memiliki karakteristik yang sama di mana pun ia berada di muka bumi. Contohnya, di mana-mana di dunia ini, warna buah jeruk sama; bentuk dan struktur kulit buahnya juga sama. Warna selaput transparan, yang terletak di dalam kulit jeruk tersebut, dan yang membentuk kantung-kantung kecil berisi air gula wangi berwarna oranye, tidak pernah berubah di mana pun di dunia ini. Pisang berwarna kuning di mana-mana, tomat berwarna merah, dan bunga-bunga mawar, violet, dan anyelir, semuanya berwarna sama di mana pun mereka berada. Ke mana pun Anda pergi di dunia ini, Anda tidak akan melihat strawberi yang tumbuh alami dengan warna berbeda. Di mana pun di dunia ini, DNA stroberi mengandung karakteristik yang membuat mereka menjadi stroberi seperti yang kita kenal. Warna, bau dan rasa stroberi selalu sama. Ini adalah suatu keteraturan yang unik dan tak ada duanya. Tentu saja, tidak mungkin dapat dikatakan bahwa sebuah sistem seperti ini telah muncul begitu saja karena kebetulan belaka.
Pemilik cita rasa seni tak ada duanya yang berlaku di seluruh muka bumi ini adalah Allah, Pemilik Kebijaksanaan Tak Terbatas. Allah Maha Kuasa atas segala sesuatu.
Pernahkah Anda memikirkan bagaimana warna yang beraneka ragam seperti ini pada tanaman terjadi, meskipun mereka semua tumbuh di tanah yang sama dan disirami dengan air yang sama?
Dalam surat Ar-Ra'd, Allah menunjukkan kepada kita kenyataan bahwa meskipun disirami dengan air yang sama, muncul beraneka tanaman pangan dari tanah:
"Dan di bumi ini terdapat bagian-bagian yang berdampingan, dan kebun-kebun anggur, tanaman-tanaman dan pohon korma yang bercabang dan yang tidak bercabang, disirami dengan air yang sama. Kami melebihkan sebahagian tanam-tanaman itu atas sebahagian yang lain tentang rasanya. Sesungguhnya pada yang demikian itu terdapat tanda-tanda (kebesaran Allah) bagi kaum yang berfikir." (QS. Ar-Ra'd, 13: 4)
Sebagaimana telah ditunjukkan Allah kepada kita, mari kita renungkan, dengan melihat sayur-mayur dan buah-buahan di sekeliling kita, betapa berbedanya tanaman-tanaman yang tumbuh dari tanah yang sama. Sebagai contoh, mari kita lihat buah melon, semangka, kiwi, pisang, ceri, terung-terungan, tomat, anggur, persik, dan kacang hijau. Ketika Anda mengupas kulit pisang yang berwarna kuning tua, muncullah pisang yang berwarna kuning muda dengan keharuman tiada tara. Sebuah apel merah, hijau atau kuning memiliki kulit yang halus mengkilat. Manusia tidak dapat meniru kualitas rasa dan bau - aroma yang khusus baginya - sari manis buah tersebut.
Kemudian, sebuah pertanyaan akan muncul dalam diri seseorang: bagaimana bunga-bungaan, pepohonan, sayur-mayur dan buah-buahan dapat memiliki sedemikian banyak warna berbeda meskipun mereka tumbuh dari tanah yang sama? Ini adalah bukti dari pengetahuan Allah yang tak terbatas dan penciptaan yang dilakukan-Nya tanpa ada model sebelumnya. Tidak mungkin bagi manusia menciptakan sebuah warna baru. Semua warna yang dihasilkan manusia hanyalah tiruan dari aslinya yang terdapat di alam. Karena Allah adalah Asal dari segala sesuatu, dan semua warna yang menggambarkan makhluk-makhluk hidup di muka bumi adalah ciptaan-Nya. Cita rasa seni Allah dalam penciptaan tidak ada bandingnya. Salah satu Asmaul Husna Allah Yang Mahakuasa adalah Al-Mushawwir. Zat yang membentuk ciptaan-Nya dalam bentuk-bentuk berbeda. Allah menciptakan semua ciptaan-Nya dalam bentuk yang paling sempurna.
"Dialah Allah Yang Menciptakan, Yang Mengadakan, Yang Membentuk Rupa, Yang Mempunyai Nama-Nama Yang Paling Baik, Bertasbih kepada-Nya apa yang ada di langit dan di bumi. Dan Dia-lah Yang Mahaperkasa lagi Mahabijaksana." (QS. Al Hasyr, 59:24)

Di alam, ada keragaman warna yang berubah menurut musim. Gunung, pohon, danau, sungai, singkatnya, seluruh alam adalah bukti cita rasa seni Allah dalam warna yang tak tertandingi.

 
 
Pelangi yang menunjukkan spektrum warna dengan urutan rapi pada kenyataannya adalah ilusi warna. Pelangi dibentuk oleh sinar matahari yang dibiaskan oleh butir-butir air hujan.

Warna-warna dan penampilan semua tanaman di muka bumi telah diciptakan sedemikian rupa untuk memikat jiwa manusia. Pada buah-buahan dan sayur-mayur, ada keanekaragaman warna yang tiada taranya. Di lain pihak, ketika kita berpikir tentang bunga-bungaan dan pepohonan, kita melihat penampilan estetis dan keanekaragaman warna pula.
Ada pula desain warna dan pola pada bunga-bungaan yang sama sekali tiada duanya. Setiap jenis dari ratusan ribu ragam bunga telah dilengkapi dengan karakteristik tertentu yang eksklusif untuk jenisnya. Pada saat ini, wangi-wangian, pola-pola dan warna-warna yang dihasilkan manusia semuanya adalah tiruan dari aslinya di alam. Sebagai contoh, warna ungu kelopak bunga violet yang lembut bagaikan beludru, dan kelembutan permukaan daun-daunnya tiada tara. Kain-kain beludru diproduksi sebagai tiruan dari tekstur bunga violet, namun kualitas serupa tidak akan pernah tercapai.
Dengan pendekatan ini, tanaman apa pun yang kita teliti di muka bumi, kesimpulan yang akan kita dapatkan adalah bahwa tanaman itu adalah ciptaan yang sempurna. Allah, yang tak bersekutu dalam penciptaan, menciptakan tanaman-tanaman bagi manusia dengan rasa, keharuman, warna dan bentuk yang berbeda-beda. Tugas kita adalah untuk merenungkan tanda-tanda yang diciptakan Allah dan bersyukur kepada-Nya.



Buah-buahan dan sayur-mayur yang Anda lihat di gambar ini, yang mempunyai aneka bentuk dan warna, tumbuh di tanah yang sama dan disiram dengan air yang sama. Namun, masing-masing mempunyai warna, rasa, dan bau yang khas untuk jenisnya. Allah menciptakan mereka begitu unik dan menganugerahkan mereka kepada kita.
 

Warna-Warna di Bawah Laut

Kehidupan di bawah permukaan laut sangat berbeda dengan kehidupan di darat. Semua aspek yang berkaitan dengan makhluk-makhluk laut telah diatur sedemikian rupa agar mereka dapat hidup semudah mungkin di dalam air. Manusia tidak dapat melihat dalam air sebaik ikan, karena mata manusia tidak memiliki keistimewaan yang memungkinkannya untuk memperoleh penglihatan yang tajam di bawah air. Mata manusia tidak memiliki sistem lensa seperti ikan, serta tidak bulat dan keras seperti mata ikan, sehingga tidak mempunyai pandangan tajam di bawah air seperti ikan. Mata manusia juga tidak dapat setepat mata ikan dalam memper-kirakan jarak yang tampak memendek dalam air akibat pembiasan, karena mata manusia tidak dapat memperkirakan pembiasan cahaya dalam air.
Allah telah menciptakan setiap makhluk hidup dengan karakteristik paling cocok untuk lingkungan tempat tinggal masing-masing. Makhluk-makhluk yang hidup di laut hanyalah sebagian kecil contoh cita rasa seni Ilahi dalam penciptaan. Allah tidak mempunyai sekutu dalam penciptaan dan segala sesuatu ada di bawah kekuasaan-Nya.
"Dan tak ada Tuhan (yang berhak disembah) selain Allah; dan sesung-guhnya Allah, Dialah Yang Mahaperkasa lagi Mahabijak-sana." (QS. Ali Imran, 3: 62)
Seekor udang bergerak tanpa gangguan di atas permukaan anemon laut. Transparansi krustasean kecil ini sangat luar biasa, karena pada kebanyakan binatang transparan, beberapa bagian utama tubuh masih terlihat. Misalnya, kebanyakan binatang tidak berhasil menutupi sistem pencernaan dan makanan yang terkandung di dalamnya. Pada beberapa spesies, hanya ekor dan sebagian pencapit yang berwarna. Detail warna ini memungkinkan udang "menghilang"; kontras antara bagian transparan dan bagian berwarna begitu jelas sehingga calon predator tertarik pada bagian berwarna saja dan tidak mampu melihat udang itu secara keseluruhan.42


Di sebelah kiri adalah foto lobster karang. Lobster ini, sebuah contoh sempurna keselarasan warna dan desain, dihiasi dengan nuansa merah.43 Di atas adalah terumbu karang. Miliaran terumbu karang terhampar bersama. Mereka saling bergabung dengan sekresi khusus, dan membentuk kerangka karang. Dalam kerangka ini, mereka mengeluarkan zat berwarna: merah, merah muda, dan terkadang hitam atau putih.
Di kedalaman laut, mulai 200 meter di bawah permukaan, sama sekali tidak ada cahaya. Tetapi, ketika mencapai dasar lautan, yang bahkan lebih dalam daripada ketinggian Everest, kita menjumpai dunia multiwarna. Ikan anemon belang, yang hidup di tanaman anemon, terlihat pada foto di atas, juga anggota dari dunia ini.

Siput laut (Nudibranches) adalah salah satu binatang dunia bawah air yang paling menarik. Dengan desain mereka yang menarik dan warna-warni luar biasa, binatang ini adalah spesies siput tanpa cangkang. Pada gambar di atas adalah contoh beberapa spesies. Makhluk ini, yang mempunyai tubuh lunak, dilindungi oleh racun kuat. Warna mereka yang mencolok memperingatkan predator bahwa mereka sangat beracun. Mereka memperoleh racun dari tanaman yang mereka makan.44

Tubuh kuda laut (kiri) ditutupi dengan tulang berbentuk datar. Kuda laut tidak mahir berenang. Karena itu, mereka hidup dengan menambatkan diri pada terumbu karang. Karena kuda laut dapat mengubah warna dengan cepat, mereka sangat terlindung dari musuh.
Salah satu keistimewaan moluska yang paling menarik dan berguna adalah "jubah" mereka - jaringan yang menutupi tubuh dan membentuk "cangkang kedua". Seperti yang diungkap foto, jubah ini sedikit demi sedikit menutupi cangkang dan memutuskan keseragaman kromatik yang dapat menunjukkan kehadiran mereka.45. Kepiting laba-laba sangat beragam dalam ukuran dan bentuk. Mereka berkisar dari kepiting laba-laba Jepang raksasa, dengan kaki meteran panjangnya, hingga spe-sies mini yang hidup di terumbu karang seperti tampak di atas. Pola mereka berbaur sempurna dengan tekstur inang.


Ikan skorpion hidup di dasar laut bersuhu sedang atau di daerah tropis dan tidak pernah keluar ke lautan terbuka. Mereka adalah karnivora dan memakan ikan-ikan lebih kecil. Sirip-sirip dada yang panjang berbentuk kipas adalah penghalau ampuh musuh-musuh ikan ini, dan strip-strip merah dan putih membuat mangsa sulit melihat mereka dengan latar belakang karang.46 Ikan skorpion beraneka warna, namun dapat dengan mudah menghilang di antara karang yang juga beraneka warna.

Anggota spesies Soleidea, seperti soles dan rhombuses (atas), sangat ahli menyamar. Hidup di dasar laut memaksa mereka meniru lingkungan semirip mungkin. Ikan buaya (bawah) menggunakan warnanya untuk bersembunyi dari predator.47

Crinoids, tampak di sebelah kiri, adalah tulip laut dalam bentuk lili. Mereka mempunyai lengan-lengan panjang, tipis, seperti bunga. Ada lendir beracun pada lengan-lengan ini. Mereka menyerap oksigen di dalam air melalui lengan mereka dengan cara menyaringnya.49
Seekor gurita, yang difoto di malam hari, membuat kulitnya mengembang agar tampak lebih besar. Warna hijau cemerlang ini terlihat hanya setelah ge-lap.48 Beberapa spesies bisa menyatu dengan pola laut dalam.

Udang mantis (tampak di kiri) adalah salah satu makhluk bawah laut yang mempunyai penampilan menarik dan warna cerah. Matanya yang menonjol termasuk mata yang paling kompleks di alam. Di kanan adalah painted prawn, yang hidup di antara duri-duri landak laut beracun.50

Laman

telusuri